ANALISIS USAHA KERIPIK “UWO” DI KELURAHAN KOTO PANJANG PAYOBASUNG KOTA PAYAKUMBUH

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil usaha keripik “Uwo” mulai dari berdiri sampai sekarang dan menganalisis besarnya keuntungan dan titik impas usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Kasus yang diteliti pada penelitian ini adalah analisis usaha keripik “Uwo” yang nantinya dapat menggambarkan keuntungan yang diperoleh oleh usaha ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha keripik “Uwo” berdiri tahun 2008 belum melakukan pencatatan keuangan dengan baik dan benar. Pemilik usaha merangkap sebagai pimpinan, tenaga kerja bidang keuangan dan pengemasan. Usaha keripik “Uwo mempunyai tiga produk yaitu rakik maco, keripik bayam, dan keripik kentang. Harga jual untuk rakik maco kemasan 17cm x 23cm adalah Rp 8.000,00 dan kemasan 23cm x 35cm adalah Rp 15.000,00. Untuk harga jual keripik bayam kemasan 17cm x 23cm adalah Rp 6.000,00 dan kemasan 23cm x 35cm adalah Rp 10.000,00. Sedangkan harga jual untuk keripik kentang kemasan 17cm x 23cm adalah Rp 6.000,00 dan Rp 10.000,00 untuk kemasan 23cm x 35cm. Selama periode April 2013 sampai September 2013, usaha keripik melakukan penjualan sebanyak 3.540 kg untuk rakik maco dengan keuntungan Rp 31.866.115,00. Penjualan keripik bayam sebanyak 860 kg dengan keuntungan Rp 21.148.983,00. Untuk penjualan keripik kentang sebanyak 371 kg dengan keuntungan sebesar Rp 157.746,00. Usaha keripik Uwo mengalami titik impas pada penjualan Rp 58.320.494,00 untuk rakik maco, Rp Rp 7.094.520,00 untuk keripik bayam, dan Rp 19.016.200,00 untuk keripik kentang. Dari hasil penelitian, sebaiknya pimpinan membuat catatan keuangan agar dapat diketahui besarnya biaya masuk dan biaya keluar untuk mengetahui besarnya keuntungan yang didapat. Pada label kemasan, sebaiknya dicantumkan batas kadaluarsa dan berat produk. Kata kunci: analisis usaha, keuntungan, harga, rakik maco, keripik bayam, keripik kentan